Ciri Khas Suku Batak

ciri khas suku batakWilayah Indonesia di ujung timur juga memiliki keragaman suku dan kebudayaan unik, di sana terdapat mayoritas suku dominan yakni Batak. Kamu yang mengunjungi Pulau Sumatera tentu akan bertemu dengan masyarakat asli dari Suku Batak. Agar Kamu dapat mengenali mereka dan berbagai identitasnya maka pahamilah beragam ciri khas Suku Batak di artikel kali ini.

Beberapa keunikan dapat dilihat oleh banyak orang, bahkan hampir oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena masyarakat Batak tidak hanya tinggal di daerah aslinya saja, tetapi menyebar ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Suku Batak berasal dari Provinsi Sumatera Utara, yang menjadi sebagai tempat tinggal asli mereka dengan beragam ciri khas suku batak seperti berikut.

A. Ciri Khas Suku Batak dari Sisi Personal

  1. Orang-Orangnya Memiliki Prinsip Kuat

Kebudayaan Suku Batak bermula dari prinsip yang dibentuk oleh masyarakat lokalnya dengan kuat. Prinsip ini diberikan secara turun-temurun dah dikuatkan, mereka bahkan harus memegangnya secara teguh untuk memperoleh kesuksesan dalam hidupnya.

Banyak sekali prinsip yang dipegang oleh mereka sehingga menjadi ciri khas Suku Batak, khususnya dalam hal menuai beragam kesuksesan dalam hidup. Kehormatan juga menjadi suatu yang dijunjung tinggi oleh masyarakat adat. Terdapat tiga prinsip utama yang selalu dipegang teguh, yakni mencapai kekayaan, kesuksesan, dan kehormatan.

  1. Berpegang Pada Prinsip Dalihan Natolu

Ada sebuah prinsip paling terkenal di Suku Batak, yakni dinamakan Dalihan Nato. Prinsip tersebut bahkan disakralkan sehingga dapat digolongkan sebagai kearifan lokal Suku Batak. Uniknya, kedua kata tersebut pasti diucapkan setiap kali diselenggarakan sebuah tradisi atau acara penting di masyarakat Suku Batak.

Kata Dalihan Natolu ini memiliki makna yakni aturan utama yang berjumlah tiga, dan harus dipatuhi oleh semua masyarakat adat Batak. Antara lain yakni Elek Marboru, artinya memiliki keharusan untuk mengayomi wanita. Somba Marhula-hula, yakni menghormati keluarga yang berasal dari pihak istri. Manat Mardongan Tubu yang berarti hati-hati kepada teman.

B. Ciri Suku Batak dari Tradisi yang Ada

  1. Tradisi Lompat Batu

Ciri khas Suku Batak yang bisa menunjukkan identitas mereka selanjutnya dapat dilihat lewat tradisi. Salah satu tradisi paling unik yang bisa Kamu temukan di suku ini adalah lompat batu. Tradisi ini selalu dilaksanakan ketika terdapat lelaki yang akan melangsungkan sebuah pernikahan.

Baca Juga:

Ciri Khas Suku Baduy

Ciri Khas Suku Asmat

Lompat batu juga disebut sebagai hombo batu, berasal dari Mataluo Nias. Di sana terdapat batu berukir besar setinggi dua meter dari zaman Megalithikum. Tradisi ini merupakan keharusan yang dilakukan oleh semua lelaki yang hendak menikah, karena memiliki simbol kedewasaan bagi para pria.

  1. Tradisi Kenduri Laut

Tidak hanya suku Jawa yang seringkali melakukan tradisi kenduri, Suku Batak juga memiliki tradisi seperti ini namun dilakukan di laut. Hal tersebut dapat dilihat sebagai ciri khas Suku Batak yang unik karena berasal dari Tapanuli Tengah yang hanya dilakukan satu waktu saja. Tradisi tersebut dilakukan setiap bulan Oktober tiap tahunnya.

Makna dari tradisi tersebut yakni sebuah ungkapan rasa syukur atas hasil panen oleh masyarakat adat Batak, khususnya di Tapanuli tengah. Kenduri dilakukan di laut sejak malam hari hingga siang hari.

  1. Kebiasaan Merantau

Ciri khas Suku Batak yang paling terkenal yakni merantau, kegiatan ini pasti telah Kamu ketahui. Mereka memiliki kebiasaan merantau tanpa pulang jika belum menuai kesuksesan dalam jalannya. Kebudayaan Suku Batak yang satu ini biasanya harus dilakukan terutama bagi para lelaki yang hendak menginjak usia dewasa.

Mereka diharuskan untuk pergi dari luar wilayah asli mereka dengan tujuan bekerja untuk meraih kesuksesan bagaimanapun caranya. Mereka diharuskan merantau bertahun-tahun tanpa pulang sekalipun sebelum sukses dan kaya. Maka banyak sekali warga asli Batak yang Kamu temui tersebar di seluruh wilayah sebagai seorang wirausahawan atau pebisnis.

  1. Keharusan Meminum Tuak

Kegiatan minum-minuman keras pada umumnya di negara ini memang dilarang jika dilakukan secara bebas dan dipertontonkan. Tetapi bagi sebagian suku adat hal tersebut menjadi suatu keharusan karena dianggap memiliki makna dan menjadi hal sakral.

Suku adat memiliki kebiasaan yang mengharuskan mereka untuk meminum tuak. Biasanya minuman tersebut selalu disediakan di setiap acara atau hajatan warga. Umumnya tuak dijadikan sebagai penghangat badan, tetapi secara khusus terdapat makna kebersamaan saat acara meminum tuak ini dilakukan.

C. Ciri Khas Kebudayaan Suku Batak

  1. Tarian Khas Sigale-Gale Asli Suku Batak

Kesenian Suku Batak yang cukup terkenal yakni dari hasil karya tarian masyarakat adatnya. Tari tersebut bernama Sigale-Gale. Sebenarnya tarian tersebut dilakukan oleh boneka kayu dengan pahatan yang berbentuk mirip manusia. Boneka tersebut mengenakan pakaian adat Batak, kemudian tubuhnya akan digerakkan oleh manusia.

Boneka yang bernama Sigale-Gale ini akan menari dengan diiringi musik adat terlebih dahulu. Biasanya jenis kesenian Suku Batak yang satu ini dilaksanakan dalam prosesi pemanggilan arwah yang bernama Sigale-Gale dari kematian.

  1. Bahasa dengan Dialek Kasar dan Keras yang Kental

Ciri khas yang juga dianggap sebagai kelemahan orang Batak terdapat pada logat bicaranya. Mereka memiliki aksen yang kental, terkesan keras dan unik saat berbicara menggunakan bahasa apapun di luar bahasa lokal mereka.

Baca Juga:

Ciri Khas Suku Toraja

Ciri Khas Suku Dayak

Perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang merupakan keturunan asli Batak pasti dikenal kasar dan keras. Sebagian besar orang tidak dapat menerima perkataan tersebut karena dianggap sebagai sebuah cacian atau makian. Terutama bagi orang-orang suku Jawa yang terkenal halus. Padahal, itu adalah kebudayaan Suku Batak yang menjadi cirikhas.

  1. Aktivitas Mangokkal Holi

Tradisi masyarakat Suku Batak Mangokkal Holi, yakni aktivitas pengambilan tulang-belulang manusia yang diyakini sebagai leluhur. Tulah tersebut digali dari kuburnya kemudian dipindahkan ke sebuah peti dan diletakkan di tugu.

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mempertahalkan garis silsilah marga Batak. Ritual ini selalu dilakukan agar simbol secara turun temurun selalu mengikat semua orang untuk tidak melupakan nenek moyang mereka dan dijadikan sebagai ciri khas Suku Batak.