Di sebagian wilayah perairan yang luas di Indonesia sebenarnya terdapat sebuah suku paling unik. Mereka memiliki hal paling khas yang berbeda dengan suku lainnya, karena kehidupannya masih tergolong sangat tradisional. Sebagian dari Kamu mungkin belum mengenal Suku Bajo, maka ketahuilah beragam ciri khas Suku Bajo tersebut dengan mengenali kehidupan mereka.
Ciri khas kehidupan masyarakat Suku Bajo terkenal lewat banyak media, karena sebenarnya mereka bukanlah suku asli Indonesia tetapi dari Filipina. Mereka merupakan sebuah kelompok yang hidupnya terbilang masih sangat bebas, namun memiliki beberapa nilai dan norma lokal. Keunikan mereka tersebut bisa Kamu ketahui melalui penjelasan lengkap pada poin ciri khas suku bajo berikut ini.
A. Ciri Khas Suku Bajo di Sulawesi Tenggara
- Makanan Khas Suku Bajau
Kehidupan mereka berada di atas air, tetapi makanan khas Suku Bajau tidak semuanya berasal dari hasil laut. Mereka juga mengkonsumsi hasil pertanian seperti beras dan ketan, atau sayuran lainnya. Salah satu makanan khas Suku Bajo yang berasal dari pertanian yakni Buras.
Buras dimasak dengan campuran santan yang telah dibungkus dengan daun pisang. Kemudian buras dikukus, tetapi ada juga dengan cara dibakar agar tahan lebih lama. Buras biasanya dihidangkan seperti lontong, untuk memakannya Kamu harus membuka bungkusnya serta memotong atau langsung melahapnya.
- Kehidupan Unik di Atas Perairan
Suku bajo hidup secara menyebar serta hidup di atas air di beberapa perairan wilayah Indonesia. Kehidupan mereka di atas air tersebut menjadi ciri khas Suku Bajo, seperti di wilayah perairan Wakatobi. Di sana Suku Bajo menyebar di daerah perairan Mantigola, Wangi-Wangi, Kaledupa, Lohoa, dan Bajo Lamanggu dengan bermukim di Tomia.
Mereka terbiasa hidup di atas laut sehingga sering dijuluki sebagai manusia air. Semua kegiatan dan aktivitas sehari-harinya pun dilakukan di atas laut, tepatnya di atas perahu. Kamu mungkin pernah melihat sebuah pasar nelayan. Sebagian besar warga Suku Bajo juga menjual hasil lautnya lewat pasar di atas perairan.
- Suku Tanpa Kewarganegaraan
Ciri khas Suku Bajo yang paling unik daripada suku lain dan hanya dimiliki oleh suku tersebut yakni statusnya yang tanpa kewarganegaraan. Kehidupan masyarakat Suku Bajo menyebar, secara resmi mereka tidak memiliki ketetapan dan pengakuan sebagai suku milik wilayah negara tertentu.
Baca juga:
Suku Bajo hidup di beberapa wilayah perairan, yakni Malaysia, Indonesia, dan Filiphina. Sebenarnya aski Suku Bajo berasal dari wilayah Filiphina Selatan, tetapi mereka tidak mau mengakui secara legal keberadaan suku tersebut di wilayahnya. Mereka hingga kini hidup secara bebas tanpa membutuhkan status kewarganegaraan.
B. Ciri Khas Suku Bajo yang perlu diketahui
- Tidak Dapat Membaca Atau Menulis
Sebenarnya kemampuan yang tidak dimiliki oleh Suku Bajo untuk membaca dan menulis bukanlah sebagai ciri khas Suku Bajo. Hampir semua suku yang menyebar di wilayah perairan Indonesia di bagian tumur tidak dapat baca tulis. Sebagian besar dari mereka bahkan berbicara menggunakan bahasa Melayu, tidak dapat berbahasa Indonesia.
Mereka lebih dekat dengan warna Malaysia, terbukti karena nama bahasa daerah Suku Bajau yang mereka gunakan yakni Bahasa Melayu Malaysia. Ketidakmampuan mereka dalam membaca dan menulis bukanlah hal yang terlalu penting karena mereka masih bisa beraktivitas seperti biasa.
- Selalu Berada di Atas Perahu Sejak Lahir Hingga Mati
Ciri khas Suku Bajo yang membuatnya dijuluki sebagai manusia air bukan berarti hidupnya berada di dalam air. Mereka menjalani kehidupannya sejak lahir hingga mati di atas perahu di perairan ketiga negara. Mereka biasanya hidup sebagai nelayan, kemudian menukarkan hasil laut mereka dengan penduduk di daratan.
Uniknya, kematian suku Bajau dilakukan seperti masyarakat normal yang umumnya tinggal di daratan. Mereka sebenarnya juga memiliki agama, sebagian bahkan beragama Islam dan melakukan prosesi pemakaman layaknya umat Islam pada umumnya.
- Pakaian Khas Adat Suku Bajo
Meskipun kehidupan masyarakat adat Suku Bajo lebih banyak dihabiskan di atas perahu, bukan berarti membuat mereka tidak memiliki pakaian yang layak. Pakaian adat Suku Bajo sangat beragam tergantung di mana wilayah tempat mereka tinggal. Mengingat persebaran suku ini cukup besar di berbagai pulau dan daerah.
Beberapa nama pakaian adat suku tersebut antara lain seperti Sigar, Sarijja, Kamas, Saluar, Bidah, dan masih banyak lagi. Suku Bajau memiliki pakaian adat yang cukup unik dan tertutup, namun mereka memang lebih banyak menggunakan pakaian terbuka saat hidup di perairan.
C. Ciri Suku Bajo yang Menarik
- Hidup Secara Nomaden dan Menyebar
Kehidupan Suku Bajo yang dihabiskan di atas perairan laut membuat mereka dengan mudah melakukan perpindahan. Mereka tidak pernah menetap dalam waktu yang sangat lama di salah satu wilayah saja.
Mereka hidup secara nomaden, namun Suku Bajo berada di Pulau Kaledupa sebagai lahan tetapnya yang juga dijadikan tempat tinggal. Di pulau tersebut mereka melakukan beberapa aktivitas dalam waktu singkat, seperti saat upacara pemakaman.
- Semua Penduduk Adat Bajo Adalah Penyelam Handal
Semua penduduk adat Bajo merupakan seorang perenang dan penyelam yang sangat handal, bahkan mereka juga menguasai navigasi kelautan. Hal tersebut sangatlah wajar mengingat seumur hidupnya dihabiskan di atas laut sejak lahir hingga mati.
Kehidupan di atas laut seolah menjadi keharusan bagi seluruh masyarakat adat Bajau, meskipun sebagian aktivitas juga dilakukan di darat. Karena aktivitas mereka lebih banyak dihabiskan di laut, maka menyelam menjadi sebuah kegiatan biasa tanpa kesulitan.
- Tradisi Duata
Keunikan Suku Bajo yang sangat khas yakni mereka memiliki sebuah tradisi saat melakukan pengobatan. Tradisi tersebut bernama Duata, yakni sebuah ritual khusus yang hanya dilakukan untuk mengobati seseorang dengan sakit parah dan keras saja.
Baca juga:
Ritualnya sangat menarik, dilakukan dengan mengumpulkan beberapa penduduk dan kepala suku. Mereka akan membentuk pola melingkar di laut sambil melakukan tarian liligo dan ngigal. Ciri khas Suku Bajo tersebut akhirnya dijadikan sebagai destinasi wisata budaya.
.