Ciri Khas Suku Baduy

ciri khas suku baduySuku Baduy yang ada di Banten merupakan salah satu masyarakat lokal yang masih mempertahankan adat istiadat hingga kini. Suku tersebut mampu bertahan di tengah-tengah perkembangan zaman modern di sekelilingnya, termasuk suasana metropolitan Jakarta. Saat Kamu berkunjung ke Banten bisa mengenalinya dengan mengetahui ciri khas Suku Baduy.

Suku Baduy berasal dari kampung terpencil yang ada di Kota Banten, suku ini hidup secara menyebar di beberapa kampung. Antara lain yakni Kampung Cikeusik, Kampung Cikertawarna, dan Kampung Cibeo, dan ketiga kampung ini berada secara terpisah. Kampung yang terbuka bagi wisatawan yakni Kampung Cibeo dan Kampung Cikeusik, namun jarang didatangi.

A. Ciri Khas Suku Baduy dalam Hal Tradisi/Adat

  1. Perjodohan

Suku Baduy berasal dari Provinsi Banten yang lebih dominan diisi oleh masyarakat modern di mana jodoh bisa dicari secara mandiri. Suku Baduy di tengah-tengahnya masyarakat tersebut mampu mempertahankan adat yang turun temurun dari leluhurnya, yakni perjodohan. Ini dialkukan dengan tujuan mempertahankan ciri khas suku Baduy sebagai adat mereka.

Perjodohan masih tetap dilakukan oleh Suku Baduy Dalam terutama para wanita yang menginjak usia 14 tahun. Para wanita yang berusia 14 tahun tersebut akan dipilih oleh lelaki yang juga berasal dari Baduy Dalam. Penentu jodoh bagi laki-laki adalah orang tua, mereka akan memilih wanita yang disukai oleh orang tua si lelaki.

  1. Larangan Kunjungan Selama 3 Bulan

Keunikan lain Suku Baduy berasal dari daerah Banten ini salah satunya juga berupa larangan untuk melakukan kunjungan dalam waktu 3 bulan. Larangan tersebut berlaku untuk siapapun orang yang berasal dari luar suku, terutama wisatawan. Hal ini berkaitan dengan tradisi Kawalu, yakni puasa yang dilakukan tiga bulan tiga kali.

Tujuan dilakukannya puasa yakni berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan suku, wilayah, dan negara. Wisatawan yang memiliki kepentingan mendesak diperbolehkan memasuki area Baduy Luar. Mereka pun tidak diperbolehkan menginap karena dikhawatirkan mengganggu ritual tersebut.

  1. Orang Tua dengan Cita-Cita Sederhana

Ciri khas Suku Baduy yakni orang-orangnya yang tidak terlalu memiliki keinginan besar, terutama para orang tua. Mereka memiliki cita-cita untuk anak-anak mereka untuk hidup sederhana, mampu membantu para orang tua mengerjakan ladang. Para pemuda dan pemudi Suku Baduy pun akhirnya ingin menuruti keinginan para orang tua mereka.

Cita-cita para orang tua tersebut dapat digolongkan sebagai kearifan lokal yang sangat khas. Hal ini bahkan hingga kini tetap dipegang teguh oleh seluruh masyarakat asli Suku Badui, baik dalam maupun luar. Terutama Suku Baduy Dalam yang adat dan istiadatnya masih benar-benar kental.

B. Ciri Suku Baduy yang Menarik

  1. Batang Bambu Sebagai Gelas

Kebiasaan yang memiliki dampak positif bagi alam sekaligus menjadi ciri khas Suku Baduy adalah menggunakan batang bambu untuk minum. Aktivitas ini tentu tergolong sebaga hal positif untuk lingkungan. Kegiatan mereka tersebut dijadikan sebagai salah satu pendekatan lingkungan alam yang baik karena tidak merusaknya lewat benda yang tidak baik bagi alam.

Baca Juga:

Ciri Khas Suku Toraja

Ciri Khas Suku Asmat

mereka juga melarang penggunaan piring sebagai alas makan, semua peralatan makan dan minum berasal dari alam. Dari penggunaan peralatan alami tersebut, muncul cita rasa unik ketika Kamu meminum air hangat lewat bambu dari Suku Baduy.

  1. Penyebutan Pu’un Layaknya Seorang Presiden Baduy

Ciri khas Suku Baduy juga bisa dilihat dari nama panggilan kepala suku yang disebut Pu’un. Masyarakat Baduy percaya bahwa Pu’un adalah seorang yang hebat dengan berbagai kelebihannya melampaui warga lokal biasa. Pu’un dipercaya dapat mengatasi beragam persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.

Pu’un juga dianggap mampu menyembuhkan beragam penyakit yang diderita warganya. Ia juga dapat memprediksi sekaligus menentukan waktu yang baik untuk tanam dan panen. Ia adalah seorang yang paling dihormati di seluruh masyarakat adat Baduy.

C. Ciri Khas Suku Baduy yang Lainnya

  1. Perjalanan Selalu Dilakukan dengan Berjalan Kaki

Saat Kamu berkunjung ke wilayah Banten dan secara tidak sengaja bertemu warga Suku Baduy pasti bisa melihatnya lewat kaki. Warga Suku Baduy asli pasti bepergian tanpa alas kaki dan dilakukan hanya dengan berjalan kaki saja. Mereka sangat menghormati dan mengikuti larangan para leluhur untuk tidak menaiki kendaraan.

Mereka dengan senang hati dan tanpa mengeluh akan melakukan perjalanan begitu jauh dengan berjalan kaki saja. Meskipun jaraknya antar kota dan banyak sekali suasana modern di sekeliling mereka. Itulah yang bisa Kamu lihat sebagai ciri khas Suku Baduy.

  1. Memiliki Rasa Kebahagiaan Sederhana yang Khas

Suku Baduy dalam dan luar memilik keunikan sederhana yakni rasa bahagia dengan seluruh kegiatan adat yang masih mereka pegang dengan teguh. Warga yang merasa bosan akan mencari kebahagiaan sangat sederhana dengan bermain musik.

Musik yang biasa dimainkan seperti kecapi, mereka akan menggunakannya sambil bercengkerama dengan keluarga atau tetangga.

  1. Alat Musik Khas dan Sakral Suku Baduy

Kamu juga perlu mengetahui bahwa terdapat kesenian Suku Baduy yang dianggap sakral. Beberapa di antaranya berupa alat musik tradisional, seperti angklung buhun dan rendo pengiring pantung. Kesenian tersebut mulai diperkenalkan ke dunia luas karena keunikannya.

Baca Juga

Ciri Khas Suku Batak

Ciri Khas Suku Dayak

Kedua alat musik yang menjadi cirikhas kesenian Suku Baduy tersebut memiliki unsur sakral dan magis bagi warga Suku Baduy. Di dalam permainannya terkandung amanat atau pesan yang penting bagi seluruh generasi penerus Baduy.

  1. Ayam Adalah Makanan Mewah Bagi Masyarakat Baduy

Hal yang sangat unik yakni menganggap bahwa ayam merupakan makanan yang tergolong sangat mewah. Hal ini bisa lebih banyak Kamu temui saat mengunjungi Baduy Dalam yang benar-benar hidup untuk berhemat.

Hidangan ayam akan diberikan hanya ketika diselenggarakannya berbagai acara besar. Seperti upacara pernikahan, upacara kelahiran, dan tradisi lainnya sebagai ciri khas Suku Baduy.